BOOKING TIKET PESAWAT

Politik itu kotor dan kejam

Politik itu kotor dan kejam. Info sangat penting tentang Politik itu kotor dan kejam. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Politik itu kotor dan kejam

Politik itu kotor dan kejam
Pesawat Terbang Seperti biasa, tadi pagi saya rutin buka-buka situs kompas.com. Ada satu tulisan menarik disitu yang berkaitan dengan pemilu, judulnya "Dihapus, "Say No to Mega" muncul lagi". Itu tulisan bertanggal hari ini. Dan malam ini, saat saya menulis posting ini, ada 145 komentar untuk tulisan itu. Sedikitnya ada empat tulisan terkait yang juga sudah dipublikasi di situs kompas.com itu. Semuanya mendapat tanggapan lebih dari seratus komentar. Tulisan-tulisan itu menyebutkan tentang keberadaan sebuah halaman di Facebook yang menampung aspirasi dari pemilik account Facebook yang tidak menerima Megawati sebagai capres. Setelah saya googling, ada situs berita lain yang juga sudah mengangkat tema yang sama, detik.com. Disitu pun lebih dari seratus komentar yang masuk. Hanya, rasanya ada perbedaan cara pembahasan terhadap "Say No to Mega" diantara kedua situs berita itu. Pada kompas.com, nadanya lebih moderat. Itu bisa terbaca pada redaksi kalimat tulisan. Sedang pada detik.com, munculnya angket plus apresiasi "Say No to Mega" ditulis dengan kalimat-kalimat yang agak menakutkan. Pembuat halaman "Say No to Mega" bisa diancam pidana sekian bulan kurungan, denda sekian juta rupiah, karena melanggar sebuah pasal undang-undang pemilu. Saya ndak mau ngomong bagaimana seharusnya menanggapi gerakan "Say No to Mega" itu. Hanya saja, kenapa halaman di facebook itu dianggap sebagai kampanye yang kebablasan waktunya, bahkan dianggap black campaign. Sebenarnya kampanye itu yang bagaimana sih? Saya rasa halaman di facebook itu ndak mewakili parpol tertentu, jadi, ndak cocok kalau disebut kampanye. Terus, ada lagi yang bilang itu sebagai taktik adu domba. Siapa diadu sama siapa? Bagi saya, halaman di facebook itu hanya salah satu cara menemukan saluran terbuka. Masa’ calon pemilih yang terus-menerus dicekoki orasi dari jurkam. Mereka juga perlu wadah untuk menyampaikan uneg-uneg, menyampaikan aspirasi, mengkritik para calon pemimpin. Mungkin yang perlu dibahas, kenapa ya koq bisa muncul halaman "Say No to Mega" itu? Sebab ada pepatah lama yang bunyinya begini, ndak mungkin ada asap kalau ndak ada api. Iya, ndak?


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger